Saturday, November 28, 2015

Menjaga Kualitas Tepung Ketan Putih



Perlakuan dalam menjaga kualitas tepung ketan putih.
Tepung baik disimpan dalam tempat yang sejuk dan kering. Semua tepung, termasuk tepung putih, mempunyai usianya. Ada yang merekomendasikan sebaiknya tepung digunakan tidak lebih dari 6 bulan.
Tepung harus disimpan tertutup untuk mencegah bau-bau dan terhindar dari seragga dan tikus. Bekukan tepung selama 48 jam sebelum disimpan akan membunuh kuman atau telur serangga yang sudah ada di tepung. Sebaiknya juga jangan mencampur tepung yang baru dengan tepung yang lama. Jangan menyimpan tepung di dekat bubuk sabun, bawang bombay, atau makanan lainnya dengan bau yang keras.
Jika freezer tersedia, tepung dapat dibungkus kedab uara, container yang lembab, diberi label dan di tempatkan di freezer dengan suhu 00 C. Jika tepung disimpan dengan cara ini, maka tepung dapat digunakan selama beberapa tahun.
Simpan whole wheat flour di kulkas.
Buang tepung jika sudah berbau busuk, berubah warna, atau tercampur dengan kuman.
Pengemasan produk yang baik dan benar dapat memperpanjang umur simpan produk, pengemasan memiliki fungsi untuk mengawetkan bahan pangan, mempertahankan mutu dan kesegaran, menarik selera pandang konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan distribusi, serta menekan peluang kontaminasi dari udara dan tanah, baik oleh mikroba pembusuk maupun mikroba yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. plastik digunakan sebagai bahan pengemas untuk melindungi produk dari cahaya, udara atau oksigen, perpindahan panas, kontaminasi dan kontak dengan bahan-bahan kimia. Aliran gas dan uap yang melalui plastik dipengaruhi oleh lubang-lubang, tebal plastik dan ukuran molekul yang berdifusi. Polietilen (PE) adalah jenis plastik yang banyak digunakan oleh industri karena sifatnya yang mudah dibentuk, tahan terhadap bahan kimia, penampakan yang jernih, dan mudah digunakan sebagai laminasi. Polietilen tergolong dalam poliolefin dan dibuat dari proses polimerasi adisi dari gas etilen. Etilen merupakan senyawa utama yang digunakan pada pembuatan plastik ini. Rantai polimer dapat bercabang atau lurus. Polimer rantai lurus menghasilkan densitas tinggi, sedangkan semakin banyak rantai cabangnya, polimer etilen akan semakin rendah densitasnya (Brown, 1992). Sifat-sifat baik yang dimiliki polietilen, yaitu permeabilitas uap air dan air rendah, mudah dikelim panas, fleksibel, dapat digunakan untuk penyimpanan beku (-50°C), transparan, dan dapat digunakan sebagai bahan laminasi dengan bahan lain. Kelemahan yang dimiliki polietilen, yaitu permeabilitas oksigen agak tinggi dan tidak tahan terhadap minyak
Karung tenun plastik (PP woven bag) dibuat dari circular weaved polypropylene kaset dengan gaya tarik tinggi dan rendah berat. PP woven bag (karung plastik) yang ideal adalah kemasan untuk bahan secara massal atau dalam jumlah banyak. Umumnya kemasan ini digunakan untuk gula, beras, pupuk, tepung, dan bahan kimia. Penggunaan kemasan karung tenun plastik ini telah banyak menggantikan kemasan sebelumnya, seperti karung goni, karung kertas, atau karung kain. Hal ini dikarenakan dari harga yang relatif lebih murah dan lebih tahan air dibandingkan produk kemasan yang terbuat dari kain atau kertas (Hendrawan, 2009).
Karung kain merupakan karung atau kantung yang terbuat dari kain belacu yang pada umumnya mempunyai kapasitas antara 10 - 50 kg. Kain belacu biasa digunakan sebagai bahan pengemas tepung-tepungan, seperti tepung terigu, tepung jagung, atau tepung beras dan bahkan dibeberapa negara digunakan sebagai bahan pengepak beras. Kain belacu mempunyai sifat kuat (tidak mudah sobek), fleksibel, mudah dicetak, dan mudah dikerjakan secara massal. Kain belacu memiliki lubang-lubang kecil atau rongga sehingga tidak kedap udara (Hudaya dan Siti, 1983). Menurut Hendrawan (2009), kemasan karung kain tidak tahan terhadap air sehingga tidak bisa menjaga bahan terhadap air.


Friday, November 27, 2015

Tepung Ketan Putih




Menurut sebuah penelitian bahwa tepung ketan yang baik mengandung amilopektin yang lebih banyak dibandingkan dengan tepung-tepung lainnya. Amilopektin ini menyebabkan tepung ketan putih menjadi terlihat lebih pulen dibandingkan dengan tepung lainnya. Semakin tinggi kandungan amilopektin pada pati maka semakin pulen pati tersebut.

Didalam tepung ketan putih yang baik terkandung zat gizi, antara lain: 80% karbohidrat, 4% lemak, 6% protein, dan 10% air.

Karakteristik tepung ketan yang baik adalah berwarna putih bersih, tidak berbau apek, serta bebas dari kotoran, jamur, dan serangga. Tekstur yang dihasilkan oleh tepung ketan mirip dengan tepung beras, tetapi bila diraba tepung ketan terasa lebih berat melekat. Dan untuk membedakannya dengan tepung beras, dapat dilarutkan dengan sedikit air. Larutan tepung beras yang dihasilkan nantinya akan lebih encer sedangkan larutan tepung ketan akan lebih kental. Hal itu dikarenakan tepung ketan mengandung lebih banyak pati.

Untuk mendapatkan tepung ketan putih yang baik maka dapat diperhatikan parameter yang menunjangnya, antara lain:


Bau

Jika tepung ketan putih berbau apek /tidak sedap akan menurunkan kualitas produk akhir dalam pengolahannya. sebagai contoh kue klepon, sering kita temukan pada produk tersebut memiliki bau yang tidak sedap sehingga membuat kita tidak selera untuk mengkonsumsinya.

Bau pada tepung ketan ini dipengaruhi oleh kualitas ketan putihnya, pada saat proses pengeringan yang terlalu lama atau suhu yang digunakan terlalu tinggi akan membentuk aroma tidak sedap disamping bau gosong yang dihasilkan.

Rasa

Rasa yang harus dimiliki oleh tepung ketan yang baik adalah normal dimana tidak berasa asin, maupun manis.

Warna

Warna pada tepung ketan yang baik adalah putih dan tidak kecoklatan.

Kehalusan

Tekstur kehalusan dari tepung ketan putih tidak sehalus yang dimiliki oleh tepung terigu. Tepung ketan putih ini memiliki tekstur yang lebih kasar hampir sama seperti tepung beras. Bila diraba tepung ketan akan terasa lebih berat melekat. Kehalusan yang berbeda ini dapat dikarenakan proses pengayakan yang tidak menggunakan pengayak lebih halus.


Untuk mengukur kualitas tepung ketan putih dapat dilakukan dengan mengukur karakteristik tepung ketan tersebut, dengan cara:

Mengukur Bau

Diukur menggunakan indra penciuman. Tepung ketan dikatakan layak jika berbau khas tepung ketan, Tidak apek dan tidak tengik.

Mengukur Rasa

Pengukuran rasa pada tepung ketan dapat menggunakan indra pengecap dengan mengambil contoh sampel dan dirasakan. Tepung ketan memiliki rasa normal dan tidak berasa tengik. Ketengikan diakibatkan reaksi oksidatif.

Mengukur Warna

Derajat putih tepung ketan diukur dengan menggunakan alat Kett Electric Laboratory C-100-3 Whitenessmeter. Sebelum digunakan alat dikalibrasi dengan standar derajat putih yaitu BaSO4 yang memiliki derajat putih 100% (110.8). Setelah dikalibrasi, derajat putih sampel dapat diukur dengan memasukkan sejumlah sampel dalam wadah sampel yang tersedia sampai benar-benar padat, kemudian wadah ditutup. Wadah yang telah berisi sampel dimasukkan ke dalam tempat pengukuran lalu nilai derajat putih akan keluar pada layar (A). Derajat putih diukur dengan cara sebagai berikut:

DP (%) = A x 100%
Nilai Standar BaSO4 (110.8)

Keterangan :
DP = derajat putih (%)
A = nilai terbaca pada alat

Mengukur Kehalusan

Kehalusan diukur dengan menggunakan alat Digital Sieve Shaker. Alat ini bekerja dengan menggunakan beberapa susunan ayakan atausaringan, serta menggunakan getaran berupa gelombang dengan satuanamplitude. Ayakan yang digunakan berjumlah tiga buah yang disusundari ukuran lubang terkecil sampai terbesar, lalu dipaling bawah diberiwadah untuk menampung sisa sampel. Setting pengayakan yang digunakan adalah dengan getaran sebesar 60 amplitudo dan selama 15 menit, sedangkan ayakan yang digunakan yaitu ayakan no.50 (300mm),no.100 (150mm), dan no. 140 (106mm).

Pengukuran dilakukan dengan menimbang sejumlah sampel lalu ditaburkan secara merata pada ayakan paling atas. Kemudian ayakan ditutup dan alat dihidupkan. Lalu kehalusan diketahui dengan menghitung persentase jumlah sampel yang lolos ayakan.

Kehalusan diukur dengan cara sebagai berikut:

% Kehalusan = 100% - (% sampel yang tidak lolos ayakan)
                      = 100% - ((D:W) x 100%)

Keterangan :
D = bobot sampel yang tertinggal di ayakan (g)
W = bobot sampel (g)

Bentuk dan ukuran pati diamati dengan menggunakan Olympus BH-2 Polarized Light Microscope. Sejumlah sampel ditambahkan dengan aquades kemudian diteteskan dalam gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup. Sampel diamati dibawah lensa mikroskop kemudian difoto dengan menggunakan kamera Olympus C-33AD-4 yang telah terpasang pada mikroskop.

Thursday, November 26, 2015

Fungsi dan Tugas Dari Masing-masing Jabatan Pada Perusahaan

Perusahaan teridiri dari sekelompok orang atau suatu organisasi yang menjalankan suatu usaha untuk memperoleh hasil usaha, usaha tersebut dijalankan oleh anggota kelompok atau organisasi secara harmonis sehingga tercapainya tujuan hasil usaha tersebut. Di dalam perusahaan terdapat jabatan dan tugas masing-masing jabatan sehingga tercapainya tujuan perusahaan. Fungsi dan tugas berdasarkan jabatannya antara lain :

Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan mempunyai jabatan sebagai direktur utama, berfungsi sebagai pengelola perusahaan secara keseluruhan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan oleh managemen.
Geeneral Manager
Berfungsi sebagai pengelola perusahaan secara keseluruhan sesuai dengan kebijakan manjemen dan kebijakan pemilik perusahaan. Tanggung jawab utama mengenai mutu produk dan fungsi sistem muu berada pada General Manager.
            Departemen Produksi
Departemen ini bertugas untuk menghasilkan produk yang sesuai rencana dengan waktu dan biaya yang efisien serta mutu yang sesuai dengan standar.
QC (Quality Control)
Divisi Quality Control bertanggung jawab menilai parameter proses dan produk agar sesuai dngan spesifikasi. Kegiatan yang menjadi ruang lingkup divisi QC diantaranya pengawasan visual, evaluasi sensori, dan melakukan tindakan koreksi dalam menjamin mutu produk yang telah ditetapkan. Selama proses produksi, divisi QC mengawasi aktifitas untuk menjamin mutu, hingga mencapai tahapan produk akhir.
QA/AG
Quality Assurance (QA)dalam perusahaan bertanggung jawab menerapkan kegiatan yang sesuai dengan sistem mutu, untuk menjamin semua bahan baku dan produk sesuai dengan standar mutu.
Aplication Group mempunyai tugas melakukan penelitian dan pengembangan produk berupa desain kemasan, formulasi dan jenis produk, secara optimasi proses produksi.
FICO (finance and control)
Mempunyai tugas antara lain, mengadakan pencatatan data perusahaan secara menyeluruh, yang berhubungan dengan keuangan secara periodik, mengupayakan pengaman keuangan dalam kegiatan perusahaan.
Bagian Personalia (HRD)
Bagian personalia berfungsi membantu direksi dalam hal penerimaan karyawan baru baik permanen, kontrak maupun out sourcing. Serta berfokus pada pelatihan dan pengembangan karyawan melalui penyediaan fasilitas pelatihan.
RPU (Resource Planning Unit)
            tanggung jawab yang similiki RPU antara lain mengatur rencana produksi rutin dan mengatur penyediaan bahan baku hingga mendistribusikan produk jadi kepada distributor.
            Engineering
      Engineering bertanggung jawab menjaga aset perusahaan seperti alat-alat produksi, agar dapat berfungsi secara optimal. Departemen ini juga bertanggung jawab atas penyediaan dan penggunaan energi selalu dalam keadaan aman efisien dan ramah lingkungan.